Kamis, 20 April 2017

LAPORAN PRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN

MAKALAH RANCANGAN PERCOBAAN
LABORATORIUM II
RANCANGAN ACAK KELOMPOK






Disusun oleh :
                                                                  KELOMPOK : IVA
                      Martina Dwi Aprillia                23010114120004
                      Rengganis Widya P                   23010114120016
                      Fauzia Salsabila                         23010114120023
                      Naila Auliya Rahma                  23010114120033
                      Fajriyatul Musyafaah               23010114120043
                      Rizki Hawari Askari                 23010114140197





PROGRAM STUDI S-1 PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016




BAB I
PENDAHULUAN
Rancangan Acak kelompok (RAK) dapat juga disebut Rancangan Block Random Lengkap (RBRL) yang merupakan rancangan dengan satu variabel bloking. Munculnya variable bloking disebabkan oleh kondisi dilapangan yang heterogen. Heterogenitas ini memungkinkan terjadinya perubahan kondisi dalam eksperimen yang dapat mempengaruhi variable respon. Heterogenitas tersebut selanjutnya dibloking atau dilakukan kontrol lokal terhadap keberagaman tersebut. Local control dimaksudkan untuk mengelompokkan variabel sampingan selain perlakuan sehingga variabel relatif homogen. Pengklasifikasian dilakukan secara lengkap menjadi suatu kelompok tertentu. Bloking diamksudkan untuk mereduksi variansi yang dimungkinkan muncul akibat heterogenitas yang terjadi.
Rancangan Acak Kelompok (RAK) merupakan rancangan two-way ANOVA untuk mengetahui pengaruh utama yaitu pengaruh perlakuan dan pengaruh variabel sampingan, yaitu pengaruh variabel blok tanpa interaksi dalam rancangan. Jadi dalam Rancangan Acak Kelompok terdapat dua faktor yang diselidiki, yaitu perlakuan utama dan variabel bloknya.
Dalam Rancangan Acak Kelompok, satu unit dikenakan pada setiap bloknya secara lengkap tiap perlakuan. Adapun urutan unit-unit yang dikenakan pada setiap blok ini dilakukan secara random. Oleh karena itu, Rancangan Acak kelompok disebut Rancangan Blok Random Lengkap.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.      Pengertian Rancangan Acak Kelompok

Rancangan Acak Kelompok (RAK) merupakan rancangan percobaan yang digunakan pada kondisi tempat atau materi percobaan yang heterogen, jika peneliti menghadapi tempat percobaan yang tidak homogen, maka dipakai prinsip pengawasan setempat (local control), artinya tempat percobaan harus dikelompokkan menjadi bagian-bagian yang relative homogen (Sastrosupadi, 2007). Pada Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdapat dua faktor yang harus diselidiki, yaitu perlakuan utama dan variabel bloknya (Pramesti, 2011).

2.2.      Denah Rancangan Acak Kelompok (RAK)

            Pada Rancangan Acak Kelompok (RAK) dilakukan pengklasifikasian secara lengkap menjadi suatu kelompok atau blok tertentu (Pramesti, 2011). Prosedur pembuatan denah RAK, yaitu tempat percobaan dibagi kedalam blok, banyaknya blok sama dengan banyaknya ulangan. Selanjutnya, blok dibagi kedalam petak atau plot, banyaknya petak dalam tiap blok sama dengan banyaknya perlakuan yang dicoba. Kemudian, penempatan perlakuan yang dicoba ke dalam petak pada setiap blok dilakuakn secara acak atau random (Sastrosupadi, 2007)

2.3. Model Linier

            Model linier yang digunakan dalam rancangan acak kelompok adalah model aditif  diamana setiap respon mewakili kombinasi aditif  dari perlakuan dan efek kelompok (Quinn dan Keough, 2002).
Yij = μ + αi + βj + εij (Pramesti, 2011)
Keterangan:
Yij = respon hasil perlakuan ke-I ulangan ke-j
μ = nilai tengah umum
αi = pengaruh aditif perlakuan ke-i
βj = pengaruh aditif kelompok ke-j
εij = pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i ulangan ke-j

2.4. Hipotesis Statistik

            Hipotesis pertama dari rancangan acak kelompok adalah H0P perlakuan dimana nilai pengaruh aditif perlakuan bernilai 0 yang berarti tidak ada pengaruh yang disebabkan oleh perlakuan, sedangkan H0B kelompok dimana pengaruh aditif kelompok bernilai 0 yang berarti tidak adanya pengaruh aditif kelompok pada materi percobaan (Quinn dan Keough, 2002). Hipotesis kedua dari rancangan acak kelompok adalah H1P dimana ada perlakuan yang memberi pengaruh secara signifikan terhadap materi percobaan, sedangkan H1B menyatakan ada blok yang memberi pengaruh terhadap variable respon (Pramesti, 2011).

2.3.      Analisis Ragam

            Analisis ragam dalam rancangan acak kelompok terdiri dari 3 sumber ragam yaitu perlakuan, kelompok dan galat (Quinn dan Keough, 2002). Analisis ragam pada rancangan acak kelompok akan menghasilkan F hitung perlakuan dan kelompok (Ott dan Longnecker, 2010).

2.4.      Penarikan Kesimpulan

            Penarikan kesimpulan dari analisis ragam dengan melihat nilai F hitung baik dari perlakuan maupun kelompok dan membandingkan dengan nilai F tabel (Pramesti, 2011). Penarikan kesimpulan dapat berupa adanya pengaruh perlakuan jika nilai F hitung menunjukkan signifikan atau sangat signifikan dan tidak adanya pengaruh perlakuan jika F hitung menunjukkan tidak signifikan (Quinn dan Keough, 2002).

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh perlakuan jenis ransum yang diberikan terhadap bobot akhir kelinci. Berikut adalah data yang diperoleh dari penelitian
Perlakuan
Bobot Kelinci (kg/ekor)
I
II
III
IV
A
5.113   
5.398
5.307   
4.678
B
5.346   
5.952
4.719   
4.264
C
5.272   
5.713
5.483   
4.749
D
5.164   
4.831
4.986
4.410
E
4.804   
4.848
4.432
4.748
F
5.254   
4.542
4.919
4.098

A.                 Buatlah denah percobaan !
B.                 Buatlah model liniernya !
C.                 Buatlah hipotesis statistiknya !
D.                 Hitung ANOVA dan CV !
E.                  Tulis kesimpulannya !
Penyelesaian
Denah Percobaan
I
T1
T2
T3
T4
T5
T6
II
T4
T3
T1
T5
T2
T6
III
T3
T5
T6
T4
T1
T2
IV
T2
T6
T4
T1
T3
T5




Model Liniear Aditif
Yij     = µ+ τi + βj + εij    ;    i = (1,2,...,6)
                                           j = (1,2,3,4)

Keterangan: 

Yij     = bobot akhir kelinci yang memperoleh perlakuan ransum ke-i pada                                 kelompok ke-j
µ       = nilai tengah umum (rata-rata populasi) bobot akhir kelinci  
τi       = pengaruh aditif perlakuan ransum ke-i
βj      = pengaruh aditif kelompok ke-j
εij     = perlakuan galat percobaan dari perlakuan ransum ke-i pada kelompok ke-j

Hipotesis Statistik
A.    H0 : τi = 0 ; tidak ada pengaruh perlakuan jenis ransum terhadap bobot akhir kelinci
B.     H1 = minimal ada satu τi ≠ 0 ; minimal ada satu perlakuan jenis ransum yang mempengaruhi bobot akhir kelinci


Perhitungan Anova dan CV

Perlakuan
Bobot Kelinci (kg/ekor)
Total
Rataan
I
II
III
IV
A
5.113   
5.398
5.307   
4.678
20.496
5.124
B
5.346   
5.952
4.719   
4.264
20.281
5.070
C
5.272   
5.713
5.483   
4.749
21.217
5.304
D
5.164   
4.831
4.986
4.410
19.391
4.848
E
4.804   
4.848
4.432
4.748
18.832
4.708
F
5.254   
4.542
4.919
4.098
18.813
4.708


db total      = (rt) – 1 = (4x6) – 1 = 23
db perlakuan     = (t-1) = 6 – 1 = 5
db kelompok      = (r-1) = (4-1) = 3
db galat     = (r-1)(t-1) = (3)(5) = 15
db galat      = db total – db perlakuan – db kelompok = 23 – 5 – 3 = 15

FK                   =  G2 /n= 119.030)2 /(4)(6)
= 590.339.204

JK (X)             = ∑ Xi2 – FK
            = { (5.113)2 + (5.398)2 +... +(4.098)2} – 590.339.204
                        = 4.801.068
JK (R)             = (∑Rj2 )/ t  - FK
= ((30.9532 ) ++ (26.947)2)/6 – 590.339.204
            = 1.944.361
JK (T)              = ∑Ti2/r  - FK
                        =(20.496)2+
+(18.813)2 /4  – 590.339.204
                        = 1.198.331
JK (G)             = JK (X) – JK (T)- JK (R)
                        = 4.801.068 – 1.1944.331 – 1.944.361
                        = 1.658.376
KT (Kelompok)           = JK (R) /r-1 
                                    = 1.944.361 /4-1 
                                    = 648.120
KT (Perlakuan)            = JK (T) /t-1 
                                    = 1.198.331 /6-1 
                                    = 239.666
KT Galat                     = JK (G)/(r-1)(t-1) 
                                    = 1.658.376 /(3)(5) 
F hit                             = KT (Perlakuan) /KT (Galat) 
= 239.666 /110.558 
                                    = 2,17

f1 = 5 dan f2 = 15 akan bernilai 2,90 (5%) dan 4,56 (1%)

Sumber Keragaman
db
JK
KT
F Hit
F tabel
5%
1%
Kelompok
3
1.944.361
648.120
2,17ns
2,90
4,56
Perlakuan
5
1.198.331
239.666
Galat
15
1.658.376
110.558



Total
23
4.801.068






Kesimpulannya adalah tidak ada pengaruh perlakuan jenis ransum terhadap bobot badan kelinci.

BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1.      Simpulan
            Rancangan acak kelompok memiliki kelebihan dengan dapat digunakannya materi percobaan yang heterogen dan tetap menghasilkan analisa yang valid, perlakuan diatur dalam masing-masing kelompok, pengacakan dilakukan dalam masing-masing kelompok dan kebanyakan dilakukan untuk penelitian di lapangan.

4.2.      Saran
            Sebaiknya asisten menjelaskan materi terlebih dahulu kepada praktikan sebelum praktikan membuat makalah praktikum agar praktikan dapat lebih memahami isi makalah yang dibuat.



DAFTAR PUSTAKA

Ott, R. P. dan M. T. Longnecker. 2010. An Introduction to Statistical Method and Data Analysis. Belmont: Brooks/Cole.

Pramesti, G. 2011. SPSS 18.0 dalam Rancangan Percobaan. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.


Quinn, G. P. dan M. J. Keough. 2002. Experimental and Design and Data Analysis for Biologist. Cambridge University Press: Cambridge
Sastrosupadi, A. 2007. Rancangan Percobaan Praktir Bidang Pertanian. Yogyakarta: KANISIUS.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar