LABORATORIUM II
RANCANGAN ACAK KELOMPOK
Disusun oleh :
KELOMPOK
: IVA
Martina Dwi Aprillia 23010114120004
Rengganis Widya
P 23010114120016
Fauzia Salsabila 23010114120023
Naila Auliya
Rahma 23010114120033
Fajriyatul
Musyafaah 23010114120043
Rizki Hawari
Askari 23010114140197
PROGRAM STUDI S-1 PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Rancangan Acak kelompok (RAK) dapat juga disebut Rancangan Block Random
Lengkap (RBRL) yang merupakan rancangan dengan satu variabel bloking. Munculnya
variable bloking disebabkan oleh kondisi dilapangan yang heterogen.
Heterogenitas ini memungkinkan terjadinya perubahan kondisi dalam eksperimen
yang dapat mempengaruhi variable respon. Heterogenitas tersebut selanjutnya
dibloking atau dilakukan kontrol lokal terhadap keberagaman tersebut. Local
control dimaksudkan untuk mengelompokkan variabel sampingan selain perlakuan
sehingga variabel relatif homogen. Pengklasifikasian dilakukan secara lengkap
menjadi suatu kelompok tertentu. Bloking diamksudkan untuk mereduksi variansi
yang dimungkinkan muncul akibat heterogenitas yang terjadi.
Rancangan Acak Kelompok (RAK) merupakan rancangan two-way ANOVA untuk mengetahui pengaruh utama yaitu pengaruh
perlakuan dan pengaruh variabel sampingan, yaitu pengaruh variabel blok tanpa
interaksi dalam rancangan. Jadi dalam Rancangan Acak Kelompok terdapat dua
faktor yang diselidiki, yaitu perlakuan utama dan variabel bloknya.
Dalam Rancangan Acak Kelompok, satu unit dikenakan pada setiap bloknya
secara lengkap tiap perlakuan. Adapun urutan unit-unit yang dikenakan pada
setiap blok ini dilakukan secara random. Oleh karena itu, Rancangan Acak
kelompok disebut Rancangan Blok Random Lengkap.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Rancangan Acak Kelompok
Rancangan Acak Kelompok (RAK) merupakan rancangan percobaan yang
digunakan pada kondisi tempat atau materi percobaan yang heterogen, jika
peneliti menghadapi tempat percobaan yang tidak homogen, maka dipakai prinsip
pengawasan setempat (local control),
artinya tempat percobaan harus dikelompokkan menjadi bagian-bagian yang
relative homogen (Sastrosupadi, 2007). Pada Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdapat dua
faktor yang harus diselidiki, yaitu perlakuan utama dan variabel bloknya (Pramesti, 2011).
2.2. Denah Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Pada Rancangan Acak Kelompok (RAK)
dilakukan pengklasifikasian secara lengkap menjadi suatu kelompok atau blok
tertentu (Pramesti, 2011). Prosedur pembuatan denah RAK, yaitu tempat percobaan dibagi kedalam blok,
banyaknya blok sama dengan banyaknya ulangan. Selanjutnya, blok dibagi kedalam
petak atau plot, banyaknya petak dalam tiap blok sama dengan banyaknya
perlakuan yang dicoba. Kemudian, penempatan perlakuan yang dicoba ke dalam
petak pada setiap blok dilakuakn secara acak atau random (Sastrosupadi, 2007).
2.3. Model Linier
Model linier yang digunakan dalam rancangan acak
kelompok adalah model aditif diamana
setiap respon mewakili kombinasi aditif
dari perlakuan dan efek kelompok (Quinn dan Keough, 2002).
Yij
= μ + αi + βj + εij (Pramesti, 2011)
Keterangan:
Yij = respon hasil perlakuan ke-I ulangan
ke-j
μ = nilai
tengah umum
αi =
pengaruh aditif perlakuan ke-i
βj =
pengaruh aditif kelompok ke-j
εij =
pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i ulangan ke-j
2.4. Hipotesis Statistik
Hipotesis pertama dari rancangan acak kelompok adalah
H0P perlakuan dimana nilai pengaruh aditif perlakuan bernilai 0 yang berarti
tidak ada pengaruh yang disebabkan oleh perlakuan, sedangkan H0B kelompok
dimana pengaruh aditif kelompok bernilai 0 yang berarti tidak adanya pengaruh
aditif kelompok pada materi percobaan (Quinn dan Keough, 2002). Hipotesis kedua
dari rancangan acak kelompok adalah H1P dimana ada perlakuan yang memberi
pengaruh secara signifikan terhadap materi percobaan, sedangkan H1B menyatakan
ada blok yang memberi pengaruh terhadap variable respon (Pramesti, 2011).
2.3. Analisis
Ragam
Analisis ragam dalam rancangan acak kelompok terdiri
dari 3 sumber ragam yaitu perlakuan, kelompok dan galat (Quinn dan Keough,
2002). Analisis ragam pada rancangan acak kelompok akan menghasilkan F hitung
perlakuan dan kelompok (Ott dan Longnecker, 2010).
2.4. Penarikan
Kesimpulan
Penarikan kesimpulan dari analisis
ragam dengan melihat nilai F hitung baik dari perlakuan maupun kelompok dan membandingkan
dengan nilai F tabel (Pramesti, 2011). Penarikan kesimpulan dapat berupa adanya
pengaruh perlakuan jika nilai F hitung menunjukkan signifikan atau sangat
signifikan dan tidak adanya pengaruh perlakuan jika F hitung menunjukkan tidak
signifikan (Quinn dan Keough, 2002).
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh perlakuan jenis ransum yang
diberikan terhadap bobot akhir kelinci. Berikut adalah data yang diperoleh dari
penelitian
Perlakuan
|
Bobot Kelinci (kg/ekor)
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
|
A
|
5.113
|
5.398
|
5.307
|
4.678
|
B
|
5.346
|
5.952
|
4.719
|
4.264
|
C
|
5.272
|
5.713
|
5.483
|
4.749
|
D
|
5.164
|
4.831
|
4.986
|
4.410
|
E
|
4.804
|
4.848
|
4.432
|
4.748
|
F
|
5.254
|
4.542
|
4.919
|
4.098
|
A.
Buatlah denah percobaan !
B.
Buatlah model liniernya !
C.
Buatlah hipotesis statistiknya !
D.
Hitung ANOVA dan CV !
E.
Tulis kesimpulannya !
Penyelesaian
Denah Percobaan
Denah Percobaan
I
|
T1
|
T2
|
T3
|
T4
|
T5
|
T6
|
II
|
T4
|
T3
|
T1
|
T5
|
T2
|
T6
|
III
|
T3
|
T5
|
T6
|
T4
|
T1
|
T2
|
IV
|
T2
|
T6
|
T4
|
T1
|
T3
|
T5
|
Model Liniear Aditif
Yij = µ+ τi + βj + εij ; i = (1,2,...,6)
j = (1,2,3,4)
Yij = µ+ τi + βj + εij ; i = (1,2,...,6)
j = (1,2,3,4)
Keterangan:
Yij = bobot akhir kelinci yang memperoleh perlakuan ransum ke-i pada kelompok ke-j
µ = nilai tengah umum (rata-rata populasi)
bobot akhir kelinci
τi = pengaruh aditif perlakuan ransum ke-i
βj = pengaruh aditif kelompok ke-j
εij = perlakuan galat percobaan dari perlakuan ransum ke-i pada kelompok ke-j
τi = pengaruh aditif perlakuan ransum ke-i
βj = pengaruh aditif kelompok ke-j
εij = perlakuan galat percobaan dari perlakuan ransum ke-i pada kelompok ke-j
Hipotesis
Statistik
A.
H0 : τi = 0
; tidak ada pengaruh perlakuan jenis ransum terhadap bobot akhir kelinci
B.
H1 =
minimal ada satu τi ≠ 0 ; minimal ada satu perlakuan jenis ransum yang
mempengaruhi bobot akhir kelinci
Perhitungan Anova dan CV
Perlakuan
|
Bobot Kelinci (kg/ekor)
|
Total
|
Rataan
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
|||
A
|
5.113
|
5.398
|
5.307
|
4.678
|
20.496
|
5.124
|
B
|
5.346
|
5.952
|
4.719
|
4.264
|
20.281
|
5.070
|
C
|
5.272
|
5.713
|
5.483
|
4.749
|
21.217
|
5.304
|
D
|
5.164
|
4.831
|
4.986
|
4.410
|
19.391
|
4.848
|
E
|
4.804
|
4.848
|
4.432
|
4.748
|
18.832
|
4.708
|
F
|
5.254
|
4.542
|
4.919
|
4.098
|
18.813
|
4.708
|
db total = (rt) – 1 = (4x6) – 1 = 23
db perlakuan = (t-1) = 6 – 1 = 5
db kelompok = (r-1) = (4-1) = 3
db galat = (r-1)(t-1) = (3)(5) = 15
db galat = db total – db perlakuan – db kelompok = 23 – 5 – 3 = 15
FK = G2 /n= 119.030)2
/(4)(6)
= 590.339.204
JK (X)
= ∑ Xi2 – FK
=
{ (5.113)2 + (5.398)2 +... +(4.098)2} – 590.339.204
= 4.801.068
JK (R) = (∑Rj2 )/ t - FK
= 4.801.068
JK (R) = (∑Rj2 )/ t - FK
= ((30.9532 ) +⋯+ (26.947)2)/6 – 590.339.204
= 1.944.361
= 1.944.361
JK (T) = ∑Ti2/r - FK
=(20.496)2+⋯+(18.813)2 /4 – 590.339.204
= 1.198.331
JK (G) = JK (X) – JK (T)- JK (R)
= 4.801.068 – 1.1944.331 – 1.944.361
= 1.658.376
KT (Kelompok) = JK (R) /r-1
= 1.944.361 /4-1
= 648.120
KT (Perlakuan) = JK (T) /t-1
= 1.198.331 /6-1
= 239.666
KT Galat = JK (G)/(r-1)(t-1)
= 1.658.376 /(3)(5)
F hit = KT (Perlakuan) /KT (Galat)
=(20.496)2+⋯+(18.813)2 /4 – 590.339.204
= 1.198.331
JK (G) = JK (X) – JK (T)- JK (R)
= 4.801.068 – 1.1944.331 – 1.944.361
= 1.658.376
KT (Kelompok) = JK (R) /r-1
= 1.944.361 /4-1
= 648.120
KT (Perlakuan) = JK (T) /t-1
= 1.198.331 /6-1
= 239.666
KT Galat = JK (G)/(r-1)(t-1)
= 1.658.376 /(3)(5)
F hit = KT (Perlakuan) /KT (Galat)
= 239.666 /110.558
= 2,17
f1 = 5 dan f2 = 15 akan bernilai 2,90 (5%) dan
4,56 (1%)
Sumber
Keragaman
|
db
|
JK
|
KT
|
F Hit
|
F tabel
|
|
5%
|
1%
|
|||||
Kelompok
|
3
|
1.944.361
|
648.120
|
2,17ns
|
2,90
|
|
Perlakuan
|
5
|
1.198.331
|
239.666
|
|||
Galat
|
15
|
1.658.376
|
110.558
|
|||
Total
|
23
|
4.801.068
|
||||
Kesimpulannya adalah tidak ada pengaruh perlakuan
jenis ransum terhadap bobot badan kelinci.
BAB IV
SIMPULAN
DAN SARAN
4.1. Simpulan
Rancangan acak kelompok memiliki kelebihan dengan
dapat digunakannya materi percobaan yang heterogen dan tetap menghasilkan
analisa yang valid, perlakuan diatur dalam masing-masing kelompok, pengacakan
dilakukan dalam masing-masing kelompok dan kebanyakan dilakukan untuk
penelitian di lapangan.
4.2. Saran
Sebaiknya asisten menjelaskan materi terlebih dahulu
kepada praktikan sebelum praktikan membuat makalah praktikum agar praktikan
dapat lebih memahami isi makalah yang dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
Ott, R. P. dan M. T. Longnecker. 2010. An Introduction to
Statistical Method and Data Analysis. Belmont: Brooks/Cole.
Pramesti, G. 2011. SPSS 18.0 dalam Rancangan Percobaan.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Quinn,
G. P. dan M. J. Keough. 2002. Experimental and Design and Data Analysis for
Biologist. Cambridge University Press: Cambridge
Sastrosupadi, A. 2007. Rancangan Percobaan Praktir Bidang
Pertanian. Yogyakarta: KANISIUS.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar