Ada beberapa jenis puyuh di
antaranya ada yang memiliki warna bulu yang indah dan tidak kalah menariknya
dengan burung hias yang banyak dipelihara oleh kebanyakan orang, namun produksi
telurnya rendah, sehingga bagi yang berminat untuk menikmati keindahan warna
bulu dan suaranya, puyuh seperti itu sangat tepat, sedangkan bagi peternak yang
ingin memanfaatkan telur atau dagingnya biasanya akan memillih jenis puyuh seperti
Coturnix-cortunix japonica. Beberapa jenis puyuh antara lain :
1. Coturnix-cortunix
japonica
Gambar 1. Coturnix-cortunix
japonica
Puyuh jenis ini dapat
menghasilkan telur sebanyak 250-300 butir/ekor/tahun. Kelebihan lainnya adalah
suaranya yang cukup keras dan agak berirama oleh karena itu dahulu unggas ini dipelihara
sebagai song bird (burung kelangenan), hidupnya sering berpindah-pindah
tempat.. Kemampuannya yang dapat menghasilkan 3-4 generasi pertahun, membuat
unggas ini menarik perhatian sebagai ternak percobaan dalam penelitian.
Telurnya berwarna cokelat tua, biru, putih dengan bintik-bintik hitam, cokelat,
dan biru.(Rasyaf, 1985).
2. Coturnix
Chinensis (Blue brested Quail)
Puyuh jenis ini memiliki
tubuh yang sangat mungil, panjangnya hanya 15 cm, biasa dijumpai di padang
rumput terbuka, sawah yang baru dipanen, semak alang-alang, dan tanah pertanian
yang belum ditanami. Hidupnya dalam kelompok-kelompok kecil di areal dataran
rendah. Makanannya berupa biji-bijian kecil dan serangga. Telurnya berwarna
kuning tua mengkilap dan bertotol-totol hitam. (Rasyaf, 1985).
Gambar 3. Puyuh Rollulus
Roulroul
Puyuh jenis ini memiliki badan
yang bulat dengan panjang mencapai 25 cm. Puyuh ini bentuknya paling indah jika
dibandingkan dengan puyuh lain, sehingga dapat dipelihara sebagai burung hias.
Hidupnya di hutan-hutan dan hanya terdapat di daerah seperti Kalimantan,
Sumatera, Malaysia, dan Thailand. Unggas ini dapat hidup pada ketinggian 1.200
m di atas permukaan laut (Rasyaf, 1985).
Puyuh jenis ini memiliki
tubuh yang berukuran besar, panjangnya mencapai 25-30 cm. Bermukim di Amerika
Utara (sebelah barat Amerika dan Meksiko). Hidupnya di padang rumput, di daerah
kering dan semi kering. Selama musim bertelur puyuh jenis ini senang hidup
menyendiri, tetapi pada musim gugur dan musim dingin mereka berkumpul dalam
kelompok besar. Puyuh ini bisa bertelur sebanyak 9-16 butir pada musim
bertelur. Pakannya terdiri dari 30 % serangga, biji-bijian, dan beberapa jenis
sayur-sayuran. (Rasyaf, 1985). Puyuh jantan dan betina pada jenis ini
sama-sama memiliki warna bulu yang indah dan menarik, yaitu cokelat keabu-abuan
dengan ornamen abu-abu dan putih yang menghiasi bagian depan tubuhnya,
menyerupai sisik ikan, oleh karena itu puyuh ini dinamakan scaled quail, karena
bentuknya yang lucu dengan komposisi bulu yang unik, unggas ini cocok untuk
burung hias.
Puyuh jenis ini memiliki
tubuh yang gemuk pendek, tetapi mempunyai kaki yang kuat. Panjang badannya mencapai
25-28 cm. Hidup di daerah tandus yang bersemak-semak dan hanya terdapat di
Amerika Utara. Makanannya berupa biji-bijian, pucuk daun, buah-buahan, serta
sejumlah kecil serangga. Bertelur sebanyak 9-14 butir dan telur tersebut
dierami selama 21-24 hari di dalam sarang yang dibuat di permukaan tanah lembab
yang ditumbuhi rumput dan sejenis tumbuhan berdaun harum yang sering digunakan
untuk bumbu masak. Ciri bagian paling atas puyuh jantan adalah adanya warna
cokelat dengan variasi garis-garis putih. Dadanya berwarna kuning tua diselingi
garis lebar berwarna hitam sedangkan di bagian sisi depan tubuhnya berwarna
kemerah-merahan. Ciri khasnya yaitu di bagian depan kepalanya terdapat bulu
panjang yang meyerupai jambulnya mayorette, sehingga kalau berjalan jambulnya
akan bergoyang-goyang. Dibanding jenis puyuh lainnya, puyuh jenis ini tampak
paling unik dan lucu, sehingga cocok dipelihara sebagai burung hias. (Rasyaf,
1985).
DAFTAR
PUSTAKA
Rasyaf, M. 1985.Memelihara Burung Puyuh. Kanisius.
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar