Kamis, 20 April 2017

JENIS-JENIS BURUNG PUYUH


Ada beberapa jenis puyuh di antaranya ada yang memiliki warna bulu yang indah dan tidak kalah menariknya dengan burung hias yang banyak dipelihara oleh kebanyakan orang, namun produksi telurnya rendah, sehingga bagi yang berminat untuk menikmati keindahan warna bulu dan suaranya, puyuh seperti itu sangat tepat, sedangkan bagi peternak yang ingin memanfaatkan telur atau dagingnya biasanya akan memillih jenis puyuh seperti Coturnix-cortunix japonica. Beberapa jenis puyuh antara lain :
1.    Coturnix-cortunix japonica

Gambar 1. Coturnix-cortunix japonica

Puyuh jenis ini dapat menghasilkan telur sebanyak 250-300 butir/ekor/tahun. Kelebihan lainnya adalah suaranya yang cukup keras dan agak berirama oleh karena itu dahulu unggas ini dipelihara sebagai song bird (burung kelangenan), hidupnya sering berpindah-pindah tempat.. Kemampuannya yang dapat menghasilkan 3-4 generasi pertahun, membuat unggas ini menarik perhatian sebagai ternak percobaan dalam penelitian. Telurnya berwarna cokelat tua, biru, putih dengan bintik-bintik hitam, cokelat, dan biru.(Rasyaf, 1985).

2.    Coturnix Chinensis (Blue brested Quail)

Gambar 2. Coturnix Chinensis

Puyuh jenis ini memiliki tubuh yang sangat mungil, panjangnya hanya 15 cm, biasa dijumpai di padang rumput terbuka, sawah yang baru dipanen, semak alang-alang, dan tanah pertanian yang belum ditanami. Hidupnya dalam kelompok-kelompok kecil di areal dataran rendah. Makanannya berupa biji-bijian kecil dan serangga. Telurnya berwarna kuning tua mengkilap dan bertotol-totol hitam. (Rasyaf, 1985).

3.    Rollulus Roulroul (Puyuh Mahkota)

Gambar 3. Puyuh Rollulus Roulroul

Puyuh jenis ini memiliki badan yang bulat dengan panjang mencapai 25 cm. Puyuh ini bentuknya paling indah jika dibandingkan dengan puyuh lain, sehingga dapat dipelihara sebagai burung hias. Hidupnya di hutan-hutan dan hanya terdapat di daerah seperti Kalimantan, Sumatera, Malaysia, dan Thailand. Unggas ini dapat hidup pada ketinggian 1.200 m di atas permukaan laut (Rasyaf, 1985).

4.    Callipepla Squamata (Scaled quail)

Gambar 4. Callipepla Squamata

Puyuh jenis ini memiliki tubuh yang berukuran besar, panjangnya mencapai 25-30 cm. Bermukim di Amerika Utara (sebelah barat Amerika dan Meksiko). Hidupnya di padang rumput, di daerah kering dan semi kering. Selama musim bertelur puyuh jenis ini senang hidup menyendiri, tetapi pada musim gugur dan musim dingin mereka berkumpul dalam kelompok besar. Puyuh ini bisa bertelur sebanyak 9-16 butir pada musim bertelur. Pakannya terdiri dari 30 % serangga, biji-bijian, dan beberapa jenis sayur-sayuran. (Rasyaf, 1985). Puyuh jantan dan betina pada jenis ini sama-sama memiliki warna bulu yang indah dan menarik, yaitu cokelat keabu-abuan dengan ornamen abu-abu dan putih yang menghiasi bagian depan tubuhnya, menyerupai sisik ikan, oleh karena itu puyuh ini dinamakan scaled quail, karena bentuknya yang lucu dengan komposisi bulu yang unik, unggas ini cocok untuk burung hias.

5.    Lophortix Gambelli (Gambels Quail)

Gambar 5. Lophortix gambelli

Puyuh jenis ini memiliki tubuh yang gemuk pendek, tetapi mempunyai kaki yang kuat. Panjang badannya mencapai 25-28 cm. Hidup di daerah tandus yang bersemak-semak dan hanya terdapat di Amerika Utara. Makanannya berupa biji-bijian, pucuk daun, buah-buahan, serta sejumlah kecil serangga. Bertelur sebanyak 9-14 butir dan telur tersebut dierami selama 21-24 hari di dalam sarang yang dibuat di permukaan tanah lembab yang ditumbuhi rumput dan sejenis tumbuhan berdaun harum yang sering digunakan untuk bumbu masak. Ciri bagian paling atas puyuh jantan adalah adanya warna cokelat dengan variasi garis-garis putih. Dadanya berwarna kuning tua diselingi garis lebar berwarna hitam sedangkan di bagian sisi depan tubuhnya berwarna kemerah-merahan. Ciri khasnya yaitu di bagian depan kepalanya terdapat bulu panjang yang meyerupai jambulnya mayorette, sehingga kalau berjalan jambulnya akan bergoyang-goyang. Dibanding jenis puyuh lainnya, puyuh jenis ini tampak paling unik dan lucu, sehingga cocok dipelihara sebagai burung hias. (Rasyaf, 1985).





DAFTAR PUSTAKA
Rasyaf, M. 1985.Memelihara Burung Puyuh. Kanisius. Yogyakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar