TUGAS
BUDIDAYA
ANEKA TERNAK UNGGAS
REVIEW
JURNAL
EFEK
DARI SPRAY-DRIED BOVINE SERUM DAN LINGKUNGAN TERHADAP PERFORMANS KALKUN
“Impact of spray-dried bovine serum and
environment
on
turkey performance”
Disusun
oleh :
Nama : Fauzia Salsabila
NIM : 23010114120023
Kelas : B - Peternakan
PROGRAM STUDI
S-1 PETERNAKAN
FAKULTAS
PETERNAKAN DAN PERTANIAN
UNIVERSITAS
DIPONEGORO
SEMARANG
2016
EFEK
DARI SPRAY-DRIED BOVINE SERUM DAN LINGKUNGAN TERHADAP PERFORMANS KALKUN
Protein fungsional
termasuk immuloglobulins, albumin, faktor pertumbuhan, dan peptida biologis
aktif terkandung pada spray dried plasma. Protein ini memiliki manfaat yang
lebih besar ketika ternak terkena gangguan dari lingkungan atau daya tahan
tubuhnya (imunologi). Babi yang memakan SDP memiliki efisiensi dan tingkat
pertumbuhan yang tinggi saat tinggal di lingkungan yang lebih kotor daripada
babi yang tinggal di lingkungan yang bersih. Penambahan SDP untuk air minum sebagai
metode alternatif untuk memberikan protein fungsional selama periode stress
ketika asupan pakan dikurangi. Pemindahan fibrin dari hasil plasma di serum
dapat meningkatkan kelarutan protein. Adanya fibrinogen di dalam plasma dapat
mengurangi kelarutan dengan berinteraksi dengan mineral dalam air, yang dapat
membentuk gumpalan dan memblokir aliran air. Interaksi dari SDP melalui air
minum dan lingkungan belum dilaporkan pada kalkun. Oleh karena itu, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek dari serum spray-dried yang diberikan
melalui air minum terhadap performans kalkun yang bertempat di 2 lingkungan
yang berbeda yaitu floor pens (lantai pen) dengan alas/litter baru dan floor
pens dengan litter yang sedang dipakai.
Penelitian dua
percobaan selama 28 hari dilakukan dengan menggunakan 280 dan 224 kalkun Hybrid
dalam percobaan 1 (7 poults per pen, 10 pen per perlakuan) dan percobaan 2 (7
poults per pen, 8 pen per perlakuan) masing-masing. Kalkun yang digunakan dalam
percobaan sesuai dengan pedoman yang diterbitkan (FASS, 1999). Kalkun hybrid (umur
1 hari) secara acak menerima 1 dari 4 perlakuan eksperimental. Perlakuan
masing-masing adalah menggunakan air keran (25°C) dicampur dengan 0; 0,45;
0,90, dan 1,35% (wt/wt) Innavax. Innavax merupakan produk serum yang larut
dalam air yang mengandung serum sapi. Serum diproduksi dari darah sapi dikumpulkan
di abbattoirs USDA untuk diperiksa. Darah dimaasukkan kedalam wadah stainless
steel, disentrifugasi supaya plasma terpisah dari sel-sel darah, dengan suhu
dingin (5 °C), dan kemudian diangkut ke tempat pengolahan untuk produksi serum.
Fibrin dipisahkan dari plasma dengan menambahkan kelebihan Ca untuk memulai
pembentukan gumpalan, disentrifugasi untuk menghasilkan serum, dan kemudian
disemprot kering untuk menghasilkan bubuk cokelat muda. Semprot-kering serum (SDP)
sapi dicampur dengan bahan lain (laktosa, asam sitrat, lesitin, propilen
glikol, dan minyak mineral) yang digunakan sebagai pengolahan dan pencampuran
untuk menghasilkan INX. Dari umur 0- 3 hari, pakan diberikan secara ad libitum
di nampan (729 cm2) diikuti dengan menggantung aliran gravitasi
feeders. Kandang terdiri dari kalkun (7 per pen) di lantai pena (56 × 122 cm)
yang bersih atau baru (percobaan 1) atau digunakan (percobaan 2) serutan kayu
lunak sebagai alas (tinggi 10cm). Lampu
pemanas dipertahankan suhu pada tingkat burung dari 32-35 °C ; 29-32 °C ;
27-29°C dan 24-27 °C untuk minggu ke-1, 2, 3, dan 4, masing-masing. Kalkun dipelihara
dengan 23 jam cahaya dan 1 jam gelap (tanpa cahaya). Pakan dan Inx sampel dikumpulkan
setiap minggu dan disimpan pada -20 ° C sebelum analisis untuk kelembaban, CP,
abu, pH (Inx saja), ekstrak eter (hanya pakan), dan dipilih mineral (hanya
pakan) secara komersial laboratorium. Bobot badan dan pakan serta intake air dihitung
setiap hari untuk setiap pen. Efisiensi pakan dihitung untuk memperhitungkan
bahan kering, asupan dari pakan dan air. Data dianalisis dengan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) menggunakan prosedur model
linier umum SAS software. Pen adalah unit eksperimental, dan penempatan dalam
ruang adalah kriteria pemblokiran. kontras orthogonal digunakan untuk
menentukan hubungan linear dan kuadrat antara perlakuan. Kuadrat berarti
dianggap signifikan berbeda jika P <0,10.
Dalam percobaan 1,
respon bobot badan harian rata-rata (ADG), intake air, dan efisiensi pakan
terjadi (P <0,05) pada minggu pertama dengan meningkatnya tingkat Inx.
Selama minggu kedua dan ketiga, respon kuadrat dalam intake air terjadi (P
<0,05) dengan 0,90% Inx mengakibatkan asupan puncak. Pada minggu keempat,
ADG meningkat kuadratik (P <0,05) dengan peningkatan Inx. Secara keseluruhan
untuk periode 4-minggu, ADG dan asupan air meningkat secara kuadratik (P
<0,05) dengan peningkatan Inx untuk maksimum pada 0.90%. Dalam percobaan 2,
asupan air dan ADG meningkat secara linear (P <0,05) pada minggu pertama.
Efisiensi pakan tidak terpengaruh (P> 0,05) dengan perlakuan eksperimental
selama minggu pertama namun meningkat secara linear (P <0,05) dari hari ke
8-14 dan hari ke 15-21. Respon pertumbuhan Inx dipengaruhi oleh lingkungan.
Sebuah respon pertumbuhan yang lebih besar dari kalkun untuk Inx diamati ketika
kalkun bertempat di lantai pena dengan alas serutan kayu lunak digunakan
dibandingkan lantai pena dengan alas yang bersih atau baru.


